Kamis, 18 Juni 2009

Selamanya Cinta Part 8 - TAMAT

Romeo…..o…..romeo !!



Pagi ini aku ada meeting direksi di kantor. Ibu Silvi ingin memperkenalkan rekannya yang akan memimpin Green Miles untuk waktu kedepannya. Karena Ibu Silvi memutuskan untuk istirahat dari dunia perbisnisan dan akan berkonsentrasi penuh di pengobatan penyakitnya.

Bobby aku antar ke sekolah agak kepagian karena meeting akan dimulai pukul 9 tepat.

“Ibu, Bobby semalam mimpi aneh deh.” ujar Bobby ketika aku antar dia ke sekolah pagi ini.

“Mimpi apa ?” sambil terus ku amati jalanan yang agak ramai.

“Bobby sama ibu kan lagi maen ke timezone, terus Bobby kehilangan Ibu. Bobby muter-muter cari ibu, tapi gak ketemu-ketemu. Bobby sedih, terus jongkok di pojokan timezone. Bingung kan Bobby mau ngapain. Terus, tiba-tiba ada yang berdiri di depan Bobby waktu Bobby jongkok. Waktu Bobby nengok ke atas ternyata itu.....” ciiiit.....mobilku selip tiba-tiba.

Tapi untung tidak apa-apa, hanya jalanan memang agak licin karena hujan semalam.

“Maaf sayang. Kamu gak papa?” Bobby menggeleng.

Aku melanjutkan perjalanan ke sekolah Bobby yang sudah ada di depan mata.

“Nah, kita sudah sampai. Maaf ya sayang, hari ini kamu agak kepagian.”

“Gak papa kok bu.” Bobby bergegas keluar dari mobil dan disambut oleh pak satpam, penjaga di sekolah itu. Ia menunduk ramah padaku. Setelah Bobby berjalan beberapa langkah aku baru teringat oleh sesuatu. Segera kubuka jendela mobil.

“Bobby !” teriakku. Bobby menoleh, begitu pula pak satpam yang menemani Bobby masuk ke halaman sekolah.

“Ceritanya tadi belum kelar kan? Tadi kamu mau bilang apa sama Ibu?” Bobby hanya melambaikan tangan, tersenyum dan berlalu. Aku yakin dia pasti mendengar teriakkanku itu. Tapi kenapa balasannya hanya lambaian tangan ? Aku menggelengkan kepala dan tersenyum. Kubalas lambaian Bobby dan memberikan kiss bye padanya.

Segera ku berlalu dari sekolah Bobby dan bergegas menuju kantor.


Suasana di ruang meeting sangat ramai. Jika semua direksi dan manager dikumpulkan bisa mengalahkan keramaian satu divisi promosi. Tampaknya Ibu Silvi sudah bergabung di dalam.

“Wah maaf sekali, ternyata meeting kita pagi ini akan diundur sebentar, karena ternyata rekan saya tidak bisa mengejar pesawat yang paling pagi. Maklum, dia juga orang sibuk.” ujar Ibu Silvi. Ia membuka meeting ini dengan suasana yang santai. Jauh dari formal sama sekali. Itulah big boss kami.

“Jadi nanti saya akan minta Niken untuk memberi kabar lebih lanjut segera setelah beliau datang. Sekali lagi saya minta maaf.”

Setelah meeting ditutup kami lalu berhamburan keluar dari ruang meeting untuk kembali ke divisi masing-masing. Beberapa menit kemudian aku sudah terpaku pada deadline pekerjaan yang melelahkan. Satu jam. Dua jam. Letih juga 3 jam'an memaksakan mata ini di depan komputer. Aku membutuhkan penyegaran. Segera aku putuskan untuk membuat kopi di dapur dan siapa tau ada beberapa cemilan yang bisa aku santap disana.

“Eh, Ibu.” tak sengaja aku bertemu dengan bu Silvi di lantai ini.

“Ibu Sisca ? Kebetulan sekali. Saya mau memperkenalkan seseorang yang sudah saya janjikan di meeting tadi.”

Bukannya beliau akan meminta kami untuk datang ke ruang meeting lagi jika rekannya sudah datang ? Dan bu Silvi seperti bisa membaca pikiranku.

“Tadinya saya mau undang Ibu dan Bapak-bapak manager untuk ke ruang meeting, tapi Pak Noah menolak. Katanya lebih efisien jika sidak saja.”

“Gak papa bu.”

“Nah ini dia.” tiba-tiba muncul seorang pria dari balik pintu divisi accounting. Rupanya ia baru saja mengunjungi divisi itu. Aku terkejut dan benar-benar terkejut melihat sosok yang ada di hadapan ku itu. Jantung ini mulai berdetak tak menentu.

“Ini Pak Noah yang saya ceritakan itu. Dan Pak Noah, ini Ibu Sisca, manager divisi promosi.” awalnya aku ragu untuk berjabat tangan. Tapi mana mungkin aku menolaknya. Bisa-bisa nanti bu Silvi kembali membaca pikiranku.

“Selamat siang saya Noah.” lidahku kelu. Aku tak melihat perbedaan sedikitpun pada wajah dan tubuh yang ada dihadapanku itu dengan....................

“Sam.” ups, aku kelepasan.

“Maaf ?” Noah, tepatnya Pak Noah sampai kebingungan gara-gara celetukan ku itu.

“Maaf, maaf pak. Saya salah ucap. Perkenalkan saya Sisca dari divisi promosi.”

Aku lalu mengantar mereka mengunjungi divisi yang aku pimpin. Ya ampun, Asty, jika kamu masih ada aku pasti sudah nongkrong di ruanganmu sekarang dan bergosip.
Atas nama cinta, aku merindukan mereka.



----------------------------------- TAMAT ---------------------------------


Red Alert

Nampang pake seragam baru...bersama dengan kembaran baru !!!!

Helper

Ini bentuk penampakan orang-orang di belakang ku......yang mbuat, yang icip, yang berantakin......RAME

Lidah Kucing Keju

Lanjutannya.....kelar buat kukis hias kusambung buat lidah kucing keju.



Sebenarnya ini bukan pembuatan pertama, taon lalu sempet buat kue kering ini untuk hadiah ultah bos di kantor.....hi...hi....bukan maksud hati menjilat, cuma pamer (nah loh).

Kukis Hias

Ini nih hasil kukis hias rame-rame, soalnya yang buat banyak orang....maklum lagi hamil jadi perlu bantuan orang banyak untuk urun tenaga menghias......hasilnya ? alhamdullillah ENAK